Friday, September 28, 2007

SYUKRAN, SYUKRAN, SYUKRAN


Praise be to Allah and blessings and peace be upon our master Muhammad, his family and his Companions.

"O those of My servants who have transgressed against your own selves, despair not of God's mercy. God does forgive all sins, for surely He is the most forgiving most merciful one." (39:53)

Repentance does not mean being perfect. We can never be perfect since even prophets have at times made mistakes. Repentance means to abandon one's rebelliousness and arrogance before God and to stop deliberately disregarding His commandments without feeling any shame. Repentance means to humbly hope for the mercy of God and to fear His judgment while doing the best one can to fulfill divine wishes within the limits of one's human weaknesses.


“Ya, Allah Engkaulah Tuhanku, Tidak ada Tuhan selain Engkau, Engkaulah yang menjadikan aku. Sedang aku adalah hamba-Mu dan aku di dalam genggaman-Mu dan di dalam perjanjian setia ( beriman dan taat ) kepada-Mu sekuat mampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang telah ku lakukan. Aku mengakui atas segala nikmat yang telah Engkau berikan kepada ku dan aku mengaku segala dosaku. Maka ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni segala dosa kecuali Engkau.”

Laylatul Qadr falls on the eve of 25th Ramadhan 1428 or October 7, 2007?


We should strive to find this night, and then pass it in worship and obedience. If this is done for the sake of Allah, with sincerity, then all past sins will be forgiven. However, if a person misses out on worship during Laylatul Qadr they truly are a deprived person.

The days of Laylatul-Qadr are an important time for worship, especially the last 10 days. We should pray sincerely from our hearts in order to be saved from the hellfire. This is a good opportunity not only to pray for ourselves but also for our fellow brothers and sisters, for if we can not do anything else then our prayers will help.

This night is full of reward and blessing and is equivalent to a thousand nights of worship. Anyone who takes part in Laylatul Qadr will have worshipped an equivalent of eighty three years and three months. It is as if a person has spent an entire lifetime in non-stop worship.

May Allah help us to purify our hearts, strengthen our faith, and enable us to meet every challenge, and overcome every difficulty in our lives. May Allah allow us to serve Him with sincerity in our work, study, professional, business, family and social lives. When the time comes for us finally to return to Him, may Allah admit us to the companionship of those whom He loves.

According to Ibnu Abu Hurairah r.a, Abu al-Hassan said, he has never missed Laylatul-Qadr based on this formula. If Ramadhan falls:-

a)On Sunday and Wednesday,then Laylatul-Qadr will be on the eve of 29th Ramadhan.
b)On Monday, then Laylatul-Qadr fwill be on the eve of 21st Ramadhan.
c)OnTuesday and Friday, then Laylatul-Qadr will be on the eve of 27th Ramadhan.
d)On Thursday,then Laylatul-Qadr will be on the eve of 25th Ramadhan.
e)On Saturday, then Laylatul-Qadr will be on the eve of 23rd Ramadhan.



SYUKRAN... SYUKRAN... SYUKRAN...

Awal Ramadhan 1428 jatuhnya pada hari Kamis, 13 September 2007. Mungkinkah Malam Lailatul Qadar Tahun 2007 ini jatuhnya pada Malam ke 25 Ramadhan seperti mengikut Ibnu Abu Hurairah r.a.(ia itu dimalam "eve of" 7/10/2007)

Rujukan Utama:-

Mengikut Ibnu Abu Hurairah r.a., Abu al-Hassan menyatakan sejak baligh dia tidak pernah luput dapat menemui Malam Lailatul Qadar itu berdasarkan hari awal Ramadhan seperti berikut :-

a)Hari Ahad dan Rabu maka Lailatul Qadar pada malam ke 29 Ramadhan.
b)Hari Isnin maka Lailatul Qadar pada malam ke 21 Ramadhan.
c)Hari Selasa dan Jumaat maka Lailatul Qadar pada malam ke 27 Ramadhan.
d)Hari Khamis maka Lailatul Qadar pada malam ke 25 Ramadhan.
e)Hari Sabtu maka Lailatul Qadar pada malam ke 23 Ramadhan Rujukan:-

Mereka yang bertemu Lailatul Qadar akan terus dingin badannya kerana dihampiri dan disalami oleh para malaikat, hendaklah segera membaca:

"Allahummainnaka 'afuwwun karim tuhibbul 'afwa fa'fu anni waghfirli". yang bermaksud, "Ya Allah Engkau pemaaf dan suka memaafkan, maka maafkanlah aku".(HR. Annasa'i).

Lain-lain Rujukan Malam Lailatul Qadar itu turun

1. Dari Hadist : Bahawa Malam Lailatul Qadar turun dalam 10 malam terakhir yang ganjil 21, 23, 25, 27, 29.

2. Imam Syafi'i Berkata : Dalam Surah Al Qadr disebutkan Kata Lailatul Qadar disebut 3x jika dihitung hurufnya dari kata "Lailatul Qadr" berjumlah 9 huruf. Jadi Malam Lailatul Qadar terjadi 9x3 = 27. Malam ke 27 Dari Bulan Ramadhan.

3. Sheikh Abu Yazid Al Busthani (Seorang Wali Quthub di Masanya Berkata ) : Aku mendapati Malam Lailatul Qadar selalu terjadi Pada Malam Yang ke-27 di Bulan Ramadhan.


Nasihat Rasulullah SAW Menyambut Bulan Suci Ramadhan:

Wahai manusia! Sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah, rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia disisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam paling utama. Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan-Nya. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu adalah ibadah, amal-amalmu diterima, dan doa-doamu dikabulkan.

Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan syiyam dan membaca kitab-Nya. Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu, kelaparan dan kehausan di hari kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fukara dan masakin. Muliakanlah orang-orang tuamu, sayangilah yang muda, sambunglah tali persudaraanmu, jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya, dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarkannya.

Kasihanilah anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu. Bertobatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa pada waktu shalatmu karena itulah saat-saat yang paling utama ketika Allah Azza wa Jalla memandang hamba-hambanya dengan penuh kasih;Dia menjawab mereka ketika mereka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika mereka memanggil-Nya,dan mengabulkan mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya.

Wahai manusia! Sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amalmu, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-pungmu berat karena beban (dosa)-mu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu.

Ketahuilah! Allah Ta'ala bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang shalat dan sujud, dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri dihadapan Rabb Al-'Alamin.

Wahai manusia! Barangsiapa diantaramu memberi buka kepada orang-orang Mukmin yang berpuasa di bulan ini, maka disisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan ia diberi ampunan atas dosa-dosanya yang lalu.

(Para sahabat bertanya:" Ya Rasulullah!Tidaklah kami semua mampu berbuat demikian." Rasulullah meneruskan:) Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma. Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan seteguk air.

Wahai manusia! Siapa yang membaguskan ahlaknya di bulan ini ia akan berhasil melewati sirath pada hari ketika kaki-kaki tergelincir. Barang siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan-Nya di hari Kiamat. Barang siapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakannya pada hari ia berjumpa dengan-nya.

Barangsiapa menyambungkan tali persudaraan (silaturahmi) di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.

Barangsiapa melakukan shalat sunat di bulan ini, Allah akan menuliskan , Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barangsiapa melakukan shalat fardhu baginya adalah ganjaran seperti melakukan 70 shalat fardhu dibulan yang lain.

Barang siapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan. Barangsiapa pada bulan ini membaca satu ayat Al-Quran, ganjarannya sama seperti mengkhatam Al-Qur'an pada bulan-bulan yang lain.

Wahai manusia! sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak akan pernah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak akan pernah dibukakan bagimu. Setan-setan terbelenggu, maka mintalah agar ia tak lagi pernah menguasaimu.


Amirul Mukminin k.w. berkata: Aku berdiri dan berkata,"Ya Rasulullah! Apa amal yang paling utama dibulan ini?" Jawab Nabi:Ya abal Hasan! Amal yang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah".


Rahsia disebalik Malam Lailatul Qadr

Malam Lailatul Qadar adalah malam yang begitu besarnya. Pada Malam ini seluruh Para Wali Allah merayakannya. Bahkan diantara mereka sepakat menyebut malam lailatul Qadr adalah Hari Raya Mereka sebagai mana kita merayakan hari Raya iedul Fitri dan Iedul Adha. Ada beberapa Rahasia dibalik Malam Lailatul Qadar.

Dalam surat Al Qadr disebutkan :

Al Qadr (97) ayat 1 Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemuliaan.
Al Qadr (97) ayat 2 Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
Al Qadr (97) ayat 3 Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.
Al Qadr (97) ayat 4 Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan ijin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
Al Qadr (97) ayat 5 Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.

Turunnya Malaikat Jibril as setelah menemui baginda rasulullah saw beliau meminta petunjuk mengenai orang-orang yang akan mendapat Malam Lailatul Qadar. Rasulullah SAW kemudian memberikan syarat-syarat atau kreteria yang akan mendapat Lailatul Qadar. Diantara kreteria-kreteria tersebut adalah :

* Orang yang berniat karena Allah untuk mendapatkan Malam Lailatul Qadar.
* Orang yang menghidupkan malam itu dengan ibadah-ibadah semata karena Allah SWT.
* Orang yang memperbanyak membaca Selawat atas Nabi SAW
* Orang yang menghatamkan Al Qur'an.

Begitulah kreteria-kreteria yang diperintahkan oleh Baginda Rasulullah kepada Jibril as untuk mencari dan mencatat orang-orang yang pada malam Lailatul Qadr itu memenuhi kreteria-kreteria tersebut.

Apakah Persiapan Kita ?

1. Niat bahawa kita memang mencari Malam Lailatul Qadar.

2. Setelah niat, maka kita mengkatam Al Qur'an pada malam itu, jika berjamaah, boleh lah dibahagi 30 juz yang dibahagikan kepada 30 orang yang agak cepat membacanya. Sedangkan jamaah yang lain disarankan untuk memperbanyak membaca surah Al Ikhlas dan Selawat kepada Nabi Muhammad SAW.

3. Kira-Kira 1-2 Jam. Kemudian lakukanlah Solat Taubat 2 Rakaat mengharap Ampunan Dari Allah SWT. Disini kita tumpahkan segalanya. Kita ingat-ingat dosa kita, ya dosa yang kita perbuat. Kita tumpahkan dengan air mata yang dalam. Bahkan ada sebahagian riwayat "Sesiapa yang bertaubat kemudian menangis dengan air tangis yang panas bererti tobatnya diterima oleh Allah SWT".

4.Setelah itu sebaiknya kita diam diri. Selama 15 menit sampai 1 Jam untuk berdzikir sekuat tenaga kita. Jika perlu disini kita perlu beristimdat yaitu menadah nur/cahaya yang diturunkan Allah SWT pada malam itu.

Itulah diantara yang perlu kita lakukan di Malam Lailatul Qadar. Namun demikian semuanya ini akan kembali kepada keyakinan dan kepercayaan kita kepada Allah SWT.

Apakah Tanda-tandanya Bahwa kita Telah Mendapatkan Malam Lailatul Qadar ?

Disini adalah hal yang ganjil untuk diceritakan sebab hal ini sudah masuk dalam sesuatu yang muah untuk diterangkan. Namun tidak ada salahnya kita mengetahui beberapa yang umum. Diantara bahawa kita memperoleh malam ini adalah :

1. Tubuh badan kita menjai cerah dan terang serta menjadi segar dan selesa serta hilang segala keresahan yang dialami sebelumya yang tidak pernah kita mengalami sebelumnya.

2.Diantara sebahagian ada yang disalami dan dipeluk oleh Malaikat sehingga badan menggigil kerana kesejukkanmnya, sebab pada waktu itu suasana tidak sejuk dan tidak panas.

3.Diantara mereka ada yang melihat Nur jatuh dihadapannya.

4.Diantara mereka ada yang merasa dosa-dosanya diampuni sehingga ada sebagian diantara mereka yang pingsan karena tangis dan permohonan Ampun kepada Robbi yang merekah tumpahkan.

5.Diantara Mereka ada yang bersua dengan NABIYULLAH KHIDLIR AS. Mengenai ini ada sebagaian ulama kasyaft yang menyatakannya, sebab Pada malam ini Khidlir as akan memilih diantara semua yang mencari malam lailatul Qadr.

6.Dan yang pasti adalah pada jiwa-jiwa orang yang mendapatkan Malam Lailatul Qadar akan damai, tentram seakan-akan begitu dekatnya dengan Allah Maha Kuasa.

7.Sebagian yang Lain mereka bermimpi bersua dengan Para Nabi, Junjungan Kita Nabi Besar Muhammad SAW, dll yang hanya dialami oleh mereka yang benar-benar mencari malam lailatul Qadr dengan niat yang ikhlas semata-mata karena Allah SWT .


Guna YouTube Untuk Ceramah Agama :-Ustaz Aqil Hayy Raya Al’Haj Bekas penyayi kumpulan rock D’Riyadh, kini menjadi pendakwah…



Video Klip Pertama



Untuk kesemua 113 video ceramah Ustaz Aqil Hayy Raya Al’Haj di YouTube


Kisah Sheikh Abu Yazid Al Bustami

Abu Yazid Al Bustami seorang ahli Sufi yang dikejutkan oleh mimpinya supaya pergi ke gereja Samaan. Tiga kali mimpinya itu berulang.

Lalu ia bersiap dengan pakaian dan cara yang diberitahu dalam mimpinya. Ia masuk ke gereja Samaan tanpa diketahui oleh Paderi-paderi yang hadir. Dia bersama-sama paderi lain menanti kedatangan ketua Paderi. Setelah ketua Paderi datang, ketua Paderi itu tidak dapat berucap. Dia tahu ada orang lain, orang Islam di dalam gereja itu. Katanya, ” ada orang yang percaya kepada Syariat Muhammad di dalam gereja ini.”

Semua paderi menjadi gempar dan mereka menghendaki orang itu di bunuh. Namun ketua paderi mencegahnya, sebaliknya ketua paderi meminta orang itu bangun supaya mereka dapat mengenalinya. Abu Yazid Al-Bustami pun bangun, tanpa rasa takut.

Ketua paderi berkata, “wahai pengikut Muhammad, saya akan mengajukan pertanyaan kepada kamu. Jika kamu dapat menjawab semuanya dengan benar, maka saya akan mengikuti agama kamu. Namun jika kamu tidak dapat menjawabnya, maka kami akan membunuhmu.”

Jawab Abu Yazid, “baiklah! Tanyakan apa saja yang kamu ingin tanyakan.”

Ketua paderi itu mengemukakan 50 pertanyaan bertubi-tubi dan kemudian Abu Yazid menjawabnya dengan tepat.

Kata Abu Yazid, “saya sudah jawab semua pertanyaan tuan. Sekarang apakah ada lagi pertanyaan-pertanyaan yang lain?”Semua pendeta menjawab, “tidak ada lagi,”

Kemudian Abu Yazid mengemukakan pertanyaan kepada mereka. “beritahu saya
kunci Syurga dan Neraka langit.”

Tidak seorang pun yang dapat menjawabnya dan mereka mengaku bahwa memang mereka tidak tahu jawabannya. Baru satu pertanyaan sudah tidak dapat dijawab sedangkan Abu Yazid telah menjawab berpuluh pertanyaan. Mereka meminta ketua paderi menjawab, namun ia membisu.

Katanya, “bukan saya tidak mau menjawab, tetapi saya takut kamu semua
tidak sependapat.”

Mereka heran mendengar kata-kata ketua paderi itu. Akhirnya mereka mendesak juga dan bersedia untuk menyetujui serta menerima kata-kata ketua mereka.

Kemudian ketua Paderi menjawab “Bahwa kunci Syurga dan Kunci langit itu tidak lain ialah “LAILA HAILLALLAH HU MUHAMMAD DARASULULLAH.” Tegas ketua paderi.

Mereka semua tersentak, terdiam. Lalu Abu Yazid berkata, “memang benar kata ketua kamu ini.” Semua paderi memeluk Islam, Abu Yazid menuntut janji kepada ketua paderi dan persetujuan pengikut-pengikutnya.

"Sahabat-sahabat sekalian percayalah bahwa apa yang saya ceritakan ini adalah benar. Saya tidak dipaksa oleh siapapun dalam mengucapnya. Memang sudah lama saya fikirkan hendak menyampaikan masalah ini kepada sahabat-sahabat semua, tetapi saya bimbang sahabat-sahabat tidak akan percaya kepada saya lagi. Saya hanya menunggu waktu.”

“Dari mana tuan mengetahui perkara ini?” Tanya salah seorang paderi.

“Dari ketua sebelum saya.” Jelas ketua paderi.

“Sebelum ketua itu meninggal dunia dia telah bersumpah bahwa perkara yang dikatakan itu adalah benar.” Sambung ketua paderi itu.

“Kalau begitu, apa lagi yang kita tunggu!” Ketua paderi dan pengikut-pengikutnya semuanya memeluk Islam disebabkan oleh Abu Yazid. Ilmu Abu Yazid telah menyelamatkan daripada maut. Ilmu ketua paderi telah menyelamatkan daripada kesesatan dan ilmu kedua-duanya telah menutup tabir kejahilan dan menyingkap tabir kebenaran dan Islam!

Berikut ini Pertanyaan Ketua Paderi. Dan Jawaban Abu Yazid Al-Bustami

1. Yang satu tidak ada duanya. Kewujudan Allah Maha Esa. Dia Tuhan yang tunggal tiada sekutu baginya.

2. Yang dua tiada tiganya. Malam dan siang. Apabila pergi malam datanglah siang dan apabila pergi siang datanglah malam.

3. Yang tiga tiada empatnya. Kursi, Kalam dan Arash Allah Hu subhanahu Wataala.

4. Yang empat tiada limanya. Taurat, Injil, Zabur dan Al-Quran.

5. Yang lima tiada enamnya. Islam telah memfardukan solat lima waktu: Zohor, Asar, Maghrib, Ishak dan
Subuh.

6. Yang enam tiada tujuhnya. Hari-hari Allah telah menciptakan langit dan bumi. Ini semua tersebut didalam Kitab-kitab suci juga.

7. Yang tujuh tiada delapannya. Tujuh petala langit dan tujuh lapis bumi yang disebut di dalam Kitab Suci juga.

8. Yang delapan tiada sembilannya. Bilangan Malaikat yang memikul Arash Allah Taala yang disebutkan di dalam Kitab Suci (artinya): dan akan memikul Arash Tuhan kamu pada hari (Kiamat)itu adalah delapan Malaikat.

9. Yang sembilan tiada sepuluh. Bilangan kaum daripada golongan manusia yang menjadikan kerusakan bumi Allah,sebagaimana yang tersebut di dalam Kitab Suci (artinya): di dalam kota itu dahulu terdapat sembilan kumpulan yang menjadi perusak bumi, mereka tidak pernah melakukan yang baik.

10. Sepuluh yang sempurna. Kewajiban puasa sepuluh hari ke atas orang yang berihram haji sebagaimana firman Allah Taala (artinya): Maka hendaklah ia (orang yang berihram haji)berpuasa tiga hari semasa haji dan tujuh hari setelah kembali ke negerinya.Itulah dia sepuluh yang sempurna.

11. Yang sebelas. Saudara-saudara Nabi Yusuf Alaihissalam.

12. Yang dua belas. Bilangan bulan dalam setahun.

13. Yang tiga belas. Mimpi Nabi Yusuf Alaihissalam yang tersebut di dalam Kitab Suci: Sesungguhnya Aku melihat sebelas bintang, matahari dan bulan. Jumlahnya tiga belas.

14. Orang yang berdusta, kemudian dapat masuk Syurga. Mereka ialah saudara-saudara Nabi Yusuf Alaihissalam. Mereka memberitahu ayah mereka Nabi Yaakob Alaihissalam bahwa Yusuf telah di makan serigala. Mereka membawa pakaiannya yang dilumur dengan darah kambing. Perkara yang mereka lakukan itu adalah suatu dusta.

15. Orang yang benar, tetapi mereka dimasukkan ke dalam neraka. Mereka ialah kaum Yahudi dan Nasrani, sesuai dengan firman Allah Ta’ala (artinya) : telah berkata, Kaum Yahudi, kaum Nasrani itu tidak benar dan berkata kaum Nasrani pula kaum Yahudi itu tidak benar. Kedua-dua kaum itu berkata benar pada tuduhan mereka antara satu dengan lain, namun mereka tidak mau tunduk kepada kebenaran yang ada di hadapan mereka yaitu mempercayai agama yang di bawa oleh Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasalam sebagai penyempurna agama yang sebelumnya. Lantaran itu mereka menduduki neraka.

16. Tempat roh dalam badan manusia. Roh berada di dalam tubuh badan manusia yang hanya diketahui hakikatnya oleh Allah Taala kerana roh adalah merupakan urusan Allah Taala jua, berdasarkan firmannya (artinya): katakan roh itu dari perkara urusan Tuhanku.

17. Al Zariyati Zarwa. Nama empat macam angin.

18. Al Hamilati Wakra. Awan gemawan di dada langit.

19. Al Jariyati Yusra. Perahu-perahu yang belayar di laut.

20. Al Mukassimati Amra. Malaikat-malaikat yang bertugas membagi-bagikan rezeki kepada manusia pada malam Nisfu Syaaban.

21. Yang empat belas. Tujuh petala langit dan tujuh lapis bumi yang sesuai dengan firman Allah Taala (artinya): Maka Allah berfirman kepadanya yaitu kepada tujuh petala langit dan tujuh lapis bumi, datanglah kepada aku secara patuh terhadap perintahku ataupun secara terpaksa. Maka berkata kedua-dua langit dan bumi, “kami akan datang kepadamu secara patuh dan taat.”

22. Kubur yang berjalan dengan penghuninya. Ikan besar yang menelan Nabi Yunus Alaihissalam. Nabi Yunus Alaihissalam di bawa oleh ikan ke mana-mana sahaja yang akhirnya dimuntahkan di pantai dengan izin Allah Taala.

23. Yang bernafas, tetapi tidak mempunyai roh. Waktu subuh seperti firman Allah Taala (artinya): demi subuh apabila ia terlepas.

24. Air yang tidak turun dari langit dan tidak keluar dari bumi. Air yang dikirim oleh ratu Balqis kepada Nabi Sulaiman Alaihissalam di dalam botol yaitu air peluh kuda.

25. Empat yang bukan daripada golongan manusia, Malaikat dan bukan
daripada punggung lelaki dan daripada perempuan.
Kibas yang di bawa Jibril Alaihissalam sebagai korban ganti Nabi Ismail Alaihissalam, unta Nabi Salleh Alaihissalam yang disembelih kaumnya, untuk Nabi Adam dan Siti Hawa Alaihissalam.

26. Satu ciptaan Allah, lalu diingkarinya sebagai satu yang buruk. Suara keledai yang tidak sedap didengar, sesuai dengan firman Allah Taala (artinya): sesungguhnya suara yang paling buruk ialah suara keledai

27. Darah yang mula-mula mengalir ke bumi. Darah Habil yang dibunuh oleh saudaranya Kabil.

28. Sesuatu ciptaan Allah, lalu diangkat sesuatu yang berat. Muslihat kaum wanita, seperti Firman Allah Taala (artinya): sesungguhnya tipu
muslihat wanita adalah suatu tipu muslihat besar atau berat.

29. Pada mulanya sebatang kayu kemudian menjadi roh. Tongkat Nabi Musa Alaihissalam

30. Wanita yang paling utama. Hawa, ibu sekalian manusia, kemudian Khatijah dan Aisyah, Asiah (isteri Firaun) dan Maryam Binti Imran.

31. Gunung yang paling utama. Gunung Tursina

32. Binatang yang paling utama. Kuda.

33. Bulan yang paling utama. Bulan Ramadhan.

34. Malam yang paling utama. Lailatul Qadar.

35. Tentang Atta’mah. Hari Kiamat.

36. Pohon yang mempunyai 12 ranting, setiap ranting ada 30 daun, setiap daun ada lima kembang, dua bunga di matahari dan tiga bunga di tepi kegelapan. Pohon itu “tahun” yang padanya ada 12 bulan, satu bulan ada 30 hari. Lima itu ialah lima waktu solat.

37. Satu benda yang pergi haji dan tawaf di Baitullah, tetapi tidak mempunyai roh dan tidak wajib haji. Bahtera Nabi Noh Alaihissalam.

38. Empat jenis air yang lain rupanya dan rasanya, tetapi sumbernya satu. Air mata, air telinga, air hidung dan air mulut. Air mata masin, air telinga pahit, air hidung masin dan air mulut tawar.

39. Nakir, fatil dan kitmir. Nakir ialah titik yang terdapat pada kulit luar benih, fatil ialah titik yang terdapat di dalam benih dan kitmir ialah kulit yang membaluti benih.

40. Sabid dan Labad. Bulu kambing biri-biri dan kambing kasi.

41. Sam dan Ram. Makhluk yang telah ada sebelum wujud Nabi Adam Alaihissalam.

42. Maksud keledai Makwak. Keledai Makwak tanda ia melihat syaitan, lalu ia berkata: Allah melaknatnya.

43. Maksud anjing menyalak.Anjing menyalak bermaksud: Awas! Celaka bagi penghuni-penghuni neraka dari kemurkaan Allah yang maha berkuasa.

44. Maksud jeritan kuda. Kuda menjerit bermaksud: Maha suci Allah yang memeliharaku ketika tentara berpadu menyerang musuh dengan penuh semangat.

45. Maksud jeritan unta. Unta menjerit membawa maksud: Hasbiyallahu Wakafa Billahi Wakila (artinya): Memadailah Allah bagiku dan cukuplah Dia tempat aku menyerahkan diriku.

46. Maksud nyanyian burung Bulbul. Nyanyian Bulbul bermaksud: Maha suci Allah pada waktu pagi dan pada waktu petang.

47. Maksud bunyi katak. Bunyi katak bermaksud: Maha suci Tuhan yang di sembah di mana-mana sahaja ada makhluknya dan di tempat-tempat yang tiada penghuninya.

48. Maksud kata-kata burung Nakus. Maksud kata-katanya: Maha suci Allah sungguh-sungguh! Wahai anak Adam! Lihatlah di barat dan di timur di dunia itu, adakah makhluk yang menongkat langit?

49. Kaum daripada makhluk Allah yang diutus kepadanya, namun ia bukan
dari kumpulan jin, manusia dan Malaikat.
Makhluk itu adalah lebih seperti Firman Allah Taala (artinya): dan Tuhan kamu telah mewahyukan kepada lebih.

50. Di mana malam ketika siang dan di mana siang ketika malam. Kedua-duanya berada di dalam ilmu Allah Taala yang amat sulit.



Hidayah di Biara Kisah benar dari Indonesia.

Namaku Irene Handono. Aku dibesarkan dalam keluarga yang rilegius. Ayah dan ibuku merupakan pemeluk Katholik yang taat. Sejak bayi aku sudah dibaptis, dan sekolah seperti anak-anak lain. Aku juga mengikuti kursus agama secara privat. Ketika remaja aku aktif di organisasi gereja.
Sejak masa kanak-kanak, aku sudah termotivasi untuk masuk biara. Bagi orang Katholik, hidup membiara adalah hidup yang paling mulia, karena pengabdian total seluruh hidupnya hanya kepada Tuhan. Semakin aku besar, keinginan itu sedemikian kuatnya, sehingga menjadi biarawati adalah tujuan satu-satunya dalam hidupku.

Kehidupanku nyaris sempurna, aku terlahir dari keluarga yang kaya raya, kalau diukur dari materi. Rumahku luasnya 1000 meter persegi. Bayangkan, betapa besarnya. Kami berasal dari etnis Tionghoa. Ayaku adalah seorang pengusaha terkenal di Surabaya, beliau merupakan salah satu donaturterbesar gereja di Indonesia. Aku anak kelima dan perempuan satu-satunya dari lima bersaudara.

Aku amat bersyukur karena dianugrahi banyak kelebihan. Selain materi, kecerdasanku cukup lumayan. Prestasi akademikku selalu memuaskan. Aku pernah terpilih sebagai ketua termuda pada salah satu organisasi gereja. Ketika remaja aku layaknya remaja pada umumnya, punya banyak teman, aku dicintai oleh mereka, bahkan aku menjadi faforit bagi kawan-kawanku.

Intinya, masa mudaku kuhabiskan dengan penuh kesan, bermakna, dan indah. Namun demikian aku tidak larut dalam semaraknya pergaulan muda-mudi, walalupun semua fasilitas untuk hura-hura bahkan foya-foya ada. Keinginan untuk menjadi biarawati tetap kuat. Ketika aku lulus SMU, aku memutuskan untuk mengikuti panggilan Tuhan itu.

Tentu saja orang tuaku terkejut. Berat bagi mereka untuk membiarkan anak gadisnya hidup terpisah dengan mereka. Sebagai pemeluk Katholik yang taat, mereka akhirnya mengikhlaskannya. Sebaliknya dengan kakak-kakaku, mereka justru bangga punya adik yang masuk biarawati.

Tidak ada kesulitan ketika aku melangkah ke biara, justru kemudahan yang kurasakan. Dari banyak biarawati, hanya ada dua orang biara yang diberi tugas ganda. Yaitu kuliah di biara dan kuliah di Instituit Filsafat Teologia, seperti seminari yang merupakan pendidikan akhir pastur. Salah satu dari biarawati yang diberi keistimewaan itu adalah saya.

Dalam usia 19 tahun Aku harus menekuni dua pendidikan sekaligus, yaknipendidikan di biara, dan di seminari, dimana aku mengambil Fakultas Comparative Religion, Jurusan Islamologi.

Di tempat inilah untuk pertama kali aku mengenal Islam. Di awal kuliah, dosen memberi pengantar bahwa agama yang terbaik adalah agama kami sedangkan agama lain itu tidak baik. Beliau mengatakan, Islam itu jelek. Di Indonesia yang melarat itu siapa?, Yang bodoh siapa? Yang kumuh siapa? Yang tinggal di bantaran sungai siapa? Yang kehilangan sandal setiap hari jumat siapa? Yang berselisih paham tidak bisa bersatu itu siapa? Yang jadi teroris siapa? Semua menunjuk pada Islam. Jadi Islam itu jelek.

Aku mengatakan kesimpulan itu perlu diuji, kita lihat negara-negara lain, Philiphina, Meksiko, Itali, Irlandia, negara-negara yang mayoritas kristiani itu tak kalah amburadulnya. Aku juga mencontohkan negara-negara penjajah seperti terbentuknya negara Amerika dan Australia, sampai terbentuknya negara Yahudi Israel itu, mereka dari dulu tidak punya wilayah, lalu merampok negara Palestina.

Jadi tidak terbukti kalau Islam itu symbol keburukan. Aku jadi tertarik mempelajari masalah ini. Solusinya, aku minta ijin kepada pastur untuk mempelajari Islam dari sumbernya sendiri, yaitu al-Qur'an dan Hadits. Usulan itu diterima, tapi dengan catatan, aku harus mencari kelemahan Islam.

Ketika pertama kali memegang kitab suci al-Qur'an, aku bingung. Kitab ini, mana yang depan, mana yang belakang, mana atas mana bawah. Kemudian aku amati bentuk hurufnya, aku semakin bingung. Bentuknya panjang-panjang, bulat-bulat, akhirnya aku ambil jalan pintas, aku harus mempelajari dari terjemah.

Ketika aku pelajari dari terjemahan, karena aku tak mengerti bahwa membaca al-Quran dimulai dari kiri, aku justru terbalik dengan membukanya dari kanan. Yang pertama kali aku pandang, adalah surat Al Ihlas.

Aku membacanya, bagus surat al-Ikhlas ini, pujiku. Suara hatiku membenarkan bahwa Allah itu Ahad, Allah itu satu, Allah tidak beranak, tidak diperanakkan dan tidak sesuatu pun yang menyamai Dia. "Ini 'kok bagus, dan bisa diterima!" pujiku lagi.

Pagi harinya, saat kuliah Teologia, dosen saya mengatakan, bahwa Tuhan itu satu tapi pribadinya tiga, yaitu Tuhan Bapak, Tuhan Putra dan Tuhan Roh Kudus. Tiga Tuhan dalam satu, satu Tuhan dalam tiga, ini yang dinamakan trinitas, atau tritunggal. Malamnya, ada yang mendorong diriku untuk mengaji lagi surat al-Ihklas. "Allahhu ahad, ini yang benar," putusku pada akhirnya.

Maka hari berikutnya terjadi dialog antara saya dan dosen-dosen saya. Aku katakana, "Pastur (Pastur), saya belum paham hakekat Tuhan."

"Yang mana yang Anda belum paham?" tanya Pastur. Dia maju ke papan tulis sambil menggambar segitiga sama sisi, AB=BC=CA. Aku dijelaskan, segitiganya satu, sisinya tiga, berarti tuhan itu satu tapi pribadinya tiga. Tuhan Bapak sama kuasanya dengana Tuhan Putra sama dengan kuasanya Tuhan Roh Kudus. Demikian Pastur menjelaskan.

"Kalau demikian, suatu saat nanti kalau dunia ini sudah moderen, iptek semakin canggih, Tuhan kalau hanya punya tiga pribadi, tidak akan mampu untuk mengelola dunia ini. Harus ada penambahnya menjadi empat pribadi," tanyaku lebih mendalam.

Dosen menjawab, "Tidak bisa!"
Aku jawab bisa saja, kemudian aku maju ke papan tulis. Saya gambar bujur sangkar. Kalau dosen saya mengatakan Tuhan itu tiga dengan gambar segitiga sama sisi, sekarang saya gambar bujur sangkar. Dengan demikian, bisa saja saya simpulkan kalau tuhan itu pribadinya empat. Pastur bilang, tidak boleh. Mengapa tidak boleh? Tanya saya semakin tak mengerti.

"Ini dogma, yaitu aturan yang dibuat oleh para pemimpin gereja!" tegas Pastur. Aku katakan, kalau aku belum paham dengan dogma itu bagaimana?
"Ya terima saja, telan saja. Kalau Anda ragu-ragu, hukumnya dosa!" tegas Pastur mengakhiri.

Walau pun dijawab demikian, malam hari ada kekuatan yang mendorong saya untuk kembali mempelajari surat al-Ikhlas. Ini terus berkelanjutan, sampai akhirnya aku bertanya kepada Pastur, "Siapa yang membuat mimbar, membuat kursi, meja?" Dia tidak mau jawab.

"Coba Anda jawab!" Pastur balik bertanya. Dia mulai curiga. Aku jawab, itu semua yang buat tukang kayu.

"Lalu kenapa?" tanya Pastur lagi.
"Menurut saya, semua barang itu walaupun dibuat setahun lalu, sampai seratus tahun kemudian tetap kayu, tetap meja, tetap kursi. Tidak ada satu pun yang membuat mereka berubah jadi tukang kayu," saya mencoba menjelaskan.

"Apa maksud Anda?" Tanya Pastur penasaran.
Aku kemudian memaparkan, bahwa Tuhan menciptakan alam semesta dan seluas isinya termasuk manusia. Dan manusia yang diciptakan seratus tahun lalu sampai seratus tahun kemudian, sampai kiamat tetap saja manusia, manusia tidak mampu mengubah dirinya menjadi Tuhan, dan Tuhan tidak boleh dipersamakan dengan manusia.

Malamnya, kembali kukaji surat al-Ikhlas. Hari berikutnya, aku bertanya kepada Pastur, "Siapa yang melantik RW?" Saya ditertawakan. Mereka pikir, ini 'kok ada suster yang tidak tahu siapa yang melantik RW?.

"Sebetulnya saya tahu," ucapku.
"Kalau Anda tahu, mengapa Anda Tanya? Coba jelaskan!" tantang mereka.
"Menurut saya, yang melantik RW itu pasti eselon di atasnya, lurah atau kepala desa. Kalau sampai ada RW dilantik RT jelas pelantikan itu tidak syah."
"Apa maksud Anda?" Mereka semakin tak mengerti.

Saya mencoba menguraikan, "Menurut pendapat saya, Tuhan itu menciptakan alam semesta dan seluruh isinya termasuk manusia. Manusia itu hakekatnya sebagai hamba Tuhan. Maka kalau ada manusia melantik sesama manusia untuk menjadi Tuhan, jelas pelantikan itu tidak syah."

Malam berikutnya, saya kembali mengkaji surat al-Ikhlas. Kembali terjadi dialog-dialog, sampai akhirnya saya bertanya mengenai sejarah gereja.

Menurut semua literratur yang saya pelajari, dan kuliah yang saya terima, Yesus untuk pertama kali disebut dengan sebutan Tuhan, dia dilantik menjadi Tuhan pada tahun 325 Masehi. Jadi, sebelum itu ia belum menjadi Tuhan, dan yang melantiknya sebagai Tuhan adalah Kaisar Constantien kaisar romawi.

Pelantikannya terjadi dalam sebuah conseni (konferensi atau muktamar) di kota Nizea. Untuk pertama kali Yesus berpredikat sebagai Tuhan. Maka silahkan umat kristen di seluruh dunia ini, silahkan mencari cukup satu ayat saja dalam injil, baik Matius, Markus, Lukas, Yohanes, mana ada satu kalimat Yesus yang mengatakan 'Aku Tuhanmu'? Tidak pernah ada.

Mereka kaget sekali dan mengaggap saya sebagai biarawati yang kritis. Dan sampai pada pertemua berikutnya, dalam al-Quran yang saya pelajari, ternyata saya tidak mampu menemukan kelemahan al-Qur'an. Bahkan, saya yakin tidak ada manusia yang mampu.

Kebiasaan mengkaji al-Qur'an tetap saya teruskan, sampai saya berkesimpulan bahwa agama yang hak itu cuma satu, Islam. Subhanaallah.

Saya mengambil keputusan besar, keluar dari biara. Itu melalui proses berbagai pertimbangan dan perenungan yang dalam, termasuk melalui surat dan ayat. Bahkan, saya sendiri mengenal sosok Maryam yang sesungguhnya dari al-Qur'an surat Maryam. Padahal, dalam doktrin Katholik, Maryam menjadi tempat yang sangat istimewa. Nyaris tidak ada doa tanpa melalui perantaranya. Anehnya, tidak ada Injil Maryam.

Jadi saya keluar dengan keyakinan bahwa Islam agama Allah. Tapi masih panjang, tidak hari itu saya bersyahadat. Enam tahun kemudian aku baru mengucapkan dua kalimah syahadat.

Selama enam tahun, saya bergelut untuk mencari. Saya diterpa dengan berbagai macam persoalan, baik yang sedih, senang, suka dan duka. Sedih, karena saya harus meninggalkan keluarga saya. Reaksi dari orang tua tentu bingung bercampur sedih.

Sekeluarnya dari biara, aku melanjutkan kuliah ke Universitas Atmajaya. Kemudian aku menikah dengan orang Katholik. Harapanku dengan menikah adalah, aku tidak lagi terusik oleh pencarian agama. Aku berpikir, kalau sudah menikah, ya selesai!

Ternyata diskusi itu tetap berjalan, apalagi suamiku adalah aktifis mahasiswa. Begitu pun dengan diriku, kami kerap kali berdiskusi. Setiap kali kami diskusi, selalu berakhir dengan pertengkaran, karena kalau aku mulai bicara tentang Islam, dia menyudutkan. Padahal, aku tidak suka sesuatu dihujat tanpa alasan. Ketika dia menyudutkan, aku akan membelanya, maka jurang pemisah itu semakin membesar, sampai pada klimaksnya.

Aku berkesimpulan kehidupan rumah tangga seperti ini, tidak bisa berlanjut, dan tidak mungkin bertahan lama. Aku mulai belajar melalui ustadz. Aku mulai mencari ustadz, karena sebelumnya aku hanya belajar Islam dari buku semua. Alhamdulillah Allah mempertemuka saya dengan ustadz yang bagus, diantaranya adalah Kyai Haji Misbah (alm.). Beliau ketua MUI Jawa Timur periode yang lalu.

Aku beberapa kali berkonsultasi dan mengemukakan niat untuk masuk Islam. Tiga kali ia menjawab dengan jawaban yang sama, "Masuk Islam itu gampang, tapi apakah Anda sudah siap dengan konsekwensinya?"

"Siap!" jawabku.
"Apakah Anda tahu konsekwensinya?" tanya beliau.
"Pernikahan saya!" tegasku. Aku menyadari keinginanku masuk Islam semakin kuat.
"Kenapa dengan dengan perkawinan Anda, mana yang Anda pilih?" Tanya beliau lagi.
"Islam" jawabku tegas.

Akhirnya rahmat Allah datang kepadaku. Aku kemudian mengucapkan dua kalimat syahadat di depan beliau. Waktu itu tahun 1983, usiaku 26 tahun. Setelah resmi memeluk Islam, aku mengurus perceraianku, karena suamiku tetap pada agamanya. Pernikahanku telah berlangsung selama lima tahun, dan telah dikaruniai tiga orang anak, satu perempuan dan dua laki-laki. Alhamdulillah, saat mereka telah menjadi muslim dan muslimah.

Setelah aku mengucapkan syahadat, aku tahu persis posisiku sebagai seorang muslimah harus bagaimana. Satu hari sebelum ramadhan tahun dimana aku berikrar, aku langsung melaksanakan shalat.

Pada saat itulah, salah seorang kakak mencari saya. Rumah cukup besar. Banyak kamar terdapat didalamnya. Kakakku berteriak mencariku. Ia kemudian membuka kamarku. Ia terkejut, 'kok ada perempuan shalat? Ia piker ada orang lain yang sedang shalat. Akhirnya ia menutup pintu.

Hari berikutnya, kakakku yang lain kembali mencariku. Ia menyaksikan bahwa yang sedang shalat itu aku. Selesai shalat, aku tidak mau lagi menyembunyikan agama baruku yang selama ini kututupi. Kakakku terkejut luar biasa. Ia tidak menyangka adiknya sendiri yang sedang shalat. Ia tidak bisa bicara, hanya wajahnya seketika merah dan pucat. Sejak saat itulah terjadi keretakan diantara kami.

Agama baruku yang kupilih tak dapat diterima. Akhirnya aku meninggalkan rumah. Aku mengontrak sebuah rumah sederhana di Kota Surabaya. Sebagai anak perempuan satu-satunya, tentu ibuku tak mau kehilangan. Beliau tetap datang menjenguk sesekali. Enam tahun kemudian ibu meninggal dunia. Setelah ibu saya meninggal, tidak ada kontak lagi dengan ayah atau anggota keluarga yang lain sampai sekarang.

Aku bukannya tak mau berdakwah kepada keluargaku, khususnya ibuku. Walaupun ibu tidak senang, ketegangan-ketegangan akhirnya terjadi terus. Islam, baginya identik dengan hal-hal negatif yang saya contohkan di atas. Pendapat ibu sudah terpola, apalagi usia ibu sudah lanjut.

Tahun 1992 aku menunaikan rukun Islam yang kelima. Alhamdulillah aku diberikan rejeki sehingga bisa menunaikan ibadah haji. Selama masuk Islam sampai pergi haji, aku selalu menggerutu kepada Allah, "kalau Engkau, ya Allah, menakdirkanku menjadi seorang yang mukminah, mengapa Engkau tidak menakdirkan saya menjadi anak orang Islam, punya bapak Islam, dan ibu orang Islam, sama seperti saudara-saudaraku muslim yang kebanyakan itu. Dengan begitu, saya tidak perlu banyak penderitan. Mengapa jalan hidup saya harus berliku-liku seperti ini?" ungkapku sedikit kesal.

Di Masjidil-Haram, aku bersungkur mohon ampun, dilanjutkan dengan sujud syukur. Alhamdulillah aku mendapat petunjuk dengan perjalan hidupku seperti ini. Aku merasakan nikmat iman dan nikmat Islam. Padahal, orang Islam yang sudah Islam tujuh turunan belum tentu mengerti nikmat iman dan Islam.

Islam adalah agama hidayah, agama hak. Islam agama yang sesuai dengan fitrah manusia. Manusia itu oleh Allah diberi akal, budi, diberi emosi, rasio. Agama Islam adalh agama untuk orang yang berakal, semakin dalam daya analisis kita, insya Allah, Allah akan memberi. Firman Allah, "Apakah sama orang yang tahu dan tidak tahu?"

Sepulang haji, hatiku semakin terbuka dengan Islam, atas kehendak-Nya pula aku kemudian diberi kemudahan dalam belajar agama tauhid ini. Alhamdulillah tidak banyak kesulitan bagiku untuk belajar membaca kitab-kitab.

Allah memberi kekuatan kepadaku untuk bicara dan berdakwah. Aku begitu lancar dan banyak diundang untuk berceramah. Tak hanya di Surabaya, aku kerap kali iundang berdakwah di Jakarta. Begitu banyak yang Allah karuniakan kepadaku, termasuk jodoh, melalui pertemuan yang Islami, aku dilamar seorang ulama. Beliau adalah Masruchin Yusufi, duda lima anak yang isterinya telah meninggal dunia. Kini kami berdua sama-sama aktif berdakwah sampai ke pelosok desa. Terjun di bidang dakwah tantangannya luar biasa. Alhamdulillah, dalam diri ini terus menekankan bahwa hidupku, matiku hanya karena Allah. [Majalah Hidayah]