Friday, October 5, 2007

Mencari Malam Lailatul Qadar



Kesyukuran kita kehadrat Allah s.w.t kerana diberikan kita kesempatan untuk meneruskan penghidupan didunia yang sementara ini sebelum kita dikembalikan bertemu denganNya di akhiratnya nanti .Dan bersama samalah juga kita menghayati penghidupan ini sebaik mungkin dengan kita mengabdikan diri sebanyak dan sebaik-baiknya kepadaNya sebagai bekalan hidup kita di akhirat yang kekal abadi itu, dan dimasukkan kita kedalam syurgaNya kekal selama-lamanya,insyaAllah.

Hari ini Sabtu, 6hb Oktober 2007, kita memasuki hari ke 24 berpuasa dibulan Ramadan.Pada malam ini kita akan menjalankan ibadah solat tarawikh untuk malam ke 25 Ramadan.

Iya... malam ke 25 adalah malam ganjil ketiga di 10 malam terakhir Ramadan dalam menemui malam lailatul qadar!(Jangan lepaskan peluang ini-insyallah)

Masih ramai yang bertanya-tanya, bilakah malam lailatul qadar?

Jawapan yang paling tepat ialah - Di 10 malam terakhir Ramadan tetapi malamnya dirahsiakan Allah!


Rujukan dari Blog Agloco Jalur Gemilang:-

"Carilah dengan segala upayamu malam Lailatul - Qadar pada malam-malam yang ganjil daripada 10 akhir dalam Ramadan" - Hadis riwayat Iman Bukhari r.a

Mengikut Ibnu Abu Hurairah r.a., Abu al-Hassan menyatakan sejak baligh dia tidak pernah luput dapat menemui malam Lailatul-Qadar itu berdasarkan hari awal Ramadhan seperti berikut :-

a)Hari Ahad dan Rabu maka Lailatul- Qadar pada malam ke 29 Ramadhan.

b)Hari Isnin maka Lailatul- Qadar pada malam ke 21 Ramadhan.

c)Hari Selasa dan Jumaat maka Lailatul- Qadar pada malam ke 27 Ramadhan.

d)Hari Khamis maka Lailatul- Qadar pada malam ke 25 Ramadhan.

e)Hari Sabtu maka Lailatul- Qadar pada malam ke 23 Ramadhan.


Rujukan 1:- Jika seorang muslim mencari malam lailatul Qadar carilah pada malam ganjil sepuluh hari terakhir : 21, 23,25,27 dan 29. Kalau lemah dan tidak mampu mencari pada sepuluh hari terakhir, maka carilah pada malam ganjil tujuh hari terakhir yaitu 25,27 dan 29. WAllohu 'alam


Rujukan 2 :-
Pada malam Lailatul Qadar menyuruh Allah Ta'ala akan Jibrail Alaihisalam turun ke bumi, lalu turunlah Jibrail ke dalam perhimpunan malaikat ke bumi bersamanya bendera hijau lalu dipacakkan ke atas Kaabah, baginya 600 sayapnya , setengahnya tiada dibuka keduanya, melainkan pada malam Lailatul Qadar baharulah dibukakan keduanya, hingga sampai dari timur ke barat (Musyriq ke Maghrib).

Untuk menyelamatkan umat Muhammad, Lalu memberi salam kepada tiap orang yang berjaga pada malam Lailatul Qadar beribadah kerana mencari keredaan Allah, dan orang-orang yang duduk beribadah, orang yang sembahyang dan berzikir dan berjabat tangan sesama mereka mukmin dan mengucap amin doa orang-orang mukmin hingga terbit fajar subuh… berkata para malaikat kepada Jibrail , apakah Allah berikan pada hajat orang mukmin dari umat Muhammad (s.a.w) pada bulan Ramadan ini?

Berkata Jibrail bahawasanya Allah menilik kepada umat Muhammad yang berpuasa dan beribadah padanya dan dimaafkan mereka, diampunkan dosa-dosa mereka, melainkan empat orang yang tiada diampunkan dosanya: yaitu

a) orang yang kekal minum arak,
b) orang yang derhakakan ibubapanya,
c) orang yang memutuskan sillaturrahim dan
d) orang yang tidak bercakap dengan saudaranya lebih dari 3 hari.¹


Rujukan 3 dari Suara Nasional Indonesia

Kegiatan masjid dan musala menjadi semakin ramai menjelang sepuluh terakhir di bulan Ramadan, meski jamaah yang mengikuti tarawih mulai berkurang, akan tetapi hamba-hamba Allah rela tidak tidur dan menahan kantuk untuk menantikan sesuatu yang sangat diidamidamkan.

Siapa pun ummat Islam di dunia ini tak ingin melewatkan dan ingin meraih Lailatul Qadar. Betapa tidak, malam yang yang sangat istimewa sebagaimana disebutkan dalam Alquran adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu 83 tahun lebih 4 bulan (Lailatul qadri khairun min alfi syahr).

Seumpama sehari orang salat fardlu 17 rakaat, maka selama seribu bulan pahalanya identik dengan sholat 510.000 rakaat. Padahal ratarata usia ummat Muhammad berkisar 60 tahun. Kalau sehari melaksanakan salat fardlu 17 rakaat, maka dalam usia 60 tahun hanya mampu melaksanakan 367.200 rakaat. Maka betapa besar kemuliaan yang dijanjikan Allah pada Lailatul Qadar.

Pertanyaannya, kapan sebenarnya malam kemuliaan (Lailatul Qadar) itu?

Dalam Alquran Allah bertanya, tahukah kamu, apakah malam kemuliaan (Lailatul Qadar) itu? Kemudiaan Allah menjawab pada ayat berikut (Lailatul qodri khoirun min alfi syahr). Allah tampaknya sengaja merahasiakan kapan hari ”H” Lailatul Qadar agar manusia berpikir.

Malam likuran (ganjil) Ummat Islam yang meyakini Lailatul Qadar berada di malam likuran atau malam ganjil di atas tanggal 20 Ramadan mungkin dilandasi oleh sebuah hadits: ”taharru Lailatal Qadri fil witri awakhiri min syahri ramadan” (carilah Lailatul Qadar pada malam ganjil sepertiga yang terakhir dari bulan Ramadan. Jadi, tidak perlu disalahkan kalau kemudian para kiai, ulama dan muballigh di masjid dan musholla mengekploitasi hadits tersebut secara besar-besaran.

Untuk mengetahui kapan hari ”H” Lailatul Qadar, Imam Asy-Sya’roni memberi pedoman dengan melihat awal Ramadan jatuh pada hari apa.

Kalau awal Ramadan jatuh pada hari Jumat atau Selasa, berarti Lailatul Qadar jatuh pada malam 29 Ramadan.

Kalau awal Ramadan jatuh pada hari Ahad atau Rabu maka Lailatul Qadar jatuh pada malam 27 Ramadan.

Jika awal Ramadan hari Kamis, maka lailatul Qadar jatuh pada malam 25 Ramadan.

Kalau awalnya hari Sabtu jatuh pada malam 23 Ramadan,

dan jika awal Ramadan pada hari Senin maka Lailatul Qadar jatuh pada malam 21 Ramadan.

Imam Asy-Sya’roni juga memberikan tanda-tanda, yaitu pada malam itu cuaca dalam keadaan terang benderang dan cerah, tidak ada hujan dan bintang di langit menampakkan sinarnya, angin semilir, dan tidak panas. Pagi harinya matahari terbit tidak langsung memancarkan sinar panas tetapi agak redup dan tidak mendung.

Blog terdahulu:-

Bertaubat di Malam Lailatul Qadar

10 Malam Terakhir Ramadan

Syukran…Syukran…Syukran

Rahsia mencari Malam Lailatul Qadar

Malam Lailatul Qadar 1428 jatuh pada malam 25 Ramadan 1428 bersamaan malam 7 Oktober 2007 (iaitu dimalam 6/10)




IN ENGLISH


How to seek Laylat Qadr

Abu Hurayrah (radhiallahu `anhu) narrated that the Messenger (sallallahu `alayhi wa sallam) said: "Whoever stands (in qiyaam) in Laylat ul-Qadr [and it is facilitated for him] out of faith and expectation (of Allah's reward), will have all of his previous sins forgiven." [Al-Bukhari and Muslim; the addition "and it is facilitated for him" is recorded by Ahmad from the report of `Ubaadah Bin as-Samit; it means that he is permitted to be among the sincere worshippers during that blessed night.

He makes du’aa’ to Allah, penitently beseeching Him for His forgiveness. He is inspired by the Prophet’s (pbuh) words “Our Lord, most Exalted, Most high comes down to the lowest heaven during the last third of each night and announces (reassuringly): Whoever makes du’aa’, I shall answer it. Whoever asks (for something halal) I shall grant it; and whoever seeks forgiveness, I shall forgive him.” [Bukhari] The believer, conscious of Allah and their sins, will continue to beseech Allah, in and out of prayer, during his prostration.

The Prophet Muhammad (Allah bless him and give him peace) said, “Whoever prays on Laylat al-Qadr out of faith and sincerity, shall have all their past sins forgiven.” [Bukhari and Muslim, from Abu Hurayra (Allah be pleased with him)]

The Prophet (Allah bless him & give him peace) also said, “Seek it in the last ten days, on the odd nights.” [Bukhari and Muslim from Abu Sa`id al-Khudri (Allah be pleased with him)]

Given the tremendousness of this night, it is recommended to seek this night, and to worship Allah in it, with prayer, supplication (du`a), remembrance (dhikr), and other actions. [Ibn Abidin, Radd al-Muhtar, quoting Mi`raj al-Diraya, and Nawawi, al-Majmu`] Because obligatory acts are more beloved to Allah than supererogatory ones, the most important thing for men is to pray both Isha and Fajr at the mosque.

When is it?

There is great difference of opinion about this, because it is of the matters whose certain knowledge has been lifted by Allah Most High from this Ummah, for the wisdom that people strive to seek it:

In general, it is agreed that it is most likely to be in the last ten nights of Ramadan, with the odd nights being more likely. Of the odd nights, the night of the 27th (which is the night before the 27th of Ramadan, for the Islamic day starts with nightfall) is most likely.

Imam Shafi`i said that it is most likely to be the 21st, then the 23rd, then the 27th. Imam Nawawi followed the position of Imam Muzani and Imam Ibn Khuzayma that it moves around within the last ten nights. [Nawawi, al-Majmu` Sharh al-Muhadhdhab, 6.488]

Abandoning Worldly Pleasures for the Sake of Worship

It is further recommended to spend more time in worship during the nights on which Laylat ul-Qadr is likely to be. This calls for abandoning many worldly pleasures in order to secure the time and thoughts solely for worshipping Allah. `

A'ishah (radhiallahu `anha) reported:

"When the (last) ten started, the Prophet (sallallahu `alayhi wa sallam) would tighten his izaar (i.e. he stayed away from his wives in order to have more time for worship), spend the whole night awake (in prayer), and wake up his family." [Al-Bukhari and Muslim]

And she said:

"Allah's Messenger (sallallahu `alayhi wa sallam) used to exert more (in worship) on the last ten than on other nights." [Muslim]

Conclusion

Al Qadr is the divine decree that will determine the final destiny of all humans. This Night of Honor and Prestige rewards any faithful servant who heeds His Call with life eternal in heaven. All your good deeds will be multiplied through the mercy of Allah. Eternal life in heaven will be your just reward during this most blessed Blossom Time. That is why the Night of Al Qadr is better than an entire lifetime (a thousand months) spent in prayer, fasting and remembrance.


Past Blogs


Secrets of Surah Al-Qadr Revealed

The Night Of Decree

28th Ramadan- Malaysia send astronaut to space with Bahasa Melayu too.